|
Kalian tentu sering membaca koran atau majalah, bukan? Di sana kalian menjumpai rubrik berisi keluhan, kritik, saran, dan sebagainya dari pembaca kepada pihak-pihak tertentu. Rubrik tersebut disebut surat pembaca. Surat pembaca adalah surat dari pembaca yang dimuat di media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid. Biasanya berisi curahan hati, masalah, usul, saran, kritik, keluhan, keinginan,pertanyaan atau informasi tentang sesuatu.
Surat
pembaca berisi hal-hal berikut ini.
Anda dapat
menulis surat pembaca dengan langkah-langkah berikut.
======================================
(Surat pembaca merupakan salah satu surat pribadi)
(Surat tanpa identintas disebut surat kaleng)
======================================
Contoh surat pembaca tentang :
Penataan
Alur di Candi Borobudur
Pada Minggu, 1
Juni 2007, saya berekreasi ke Candi Borobudur.Kekecewaan saya timbul karena pengelola tidak memberikan
petunjukarah keluar yang jelas. Ada tiga petunjuk keluar dan ada tiga
pintu keluar,tetapi bila mengikuti pintu keluar tersebut, kita akan masuk ke
wilayah blokkios-kios pedagang.
Saya kira lewat kios-kios itu saya bisa
langsung keluar, tetapi ternyata Setelah itu harus mengikuti alur blok kios
yang panjang. Setelah melewati blok-blok tersebut ternyata tidak keluar. Tetapi masuk lagi ke kawasan Borobudur
dan baru menuju pintu keluar sekitar 300 meter melewati kawasan Borobudur.
Sebagai objek
wisata, sekaligus keajaiban dunia, seharusnya pengelola Candi Borobudur
memberikan petunjuk yang jelas, bukan malah “memaksa” pengunjung melewati
kios-kios pedagang untuk keluar. Setelah berekreasi dalam kawasan Borobudur
tentu pengunjung lelah, jangan dibuat tambah lelah lagi dengan harus
berputar-putar dalam blok pedagang.
Setelah saya
menanyakan hal itu kepada petugas satpam, dia hanya menjawab ringan, “Ya Mas,
itu jalan menuju keluar bukan jalan keluar.” Kemudian petugas satpam lain
menimpali, “ Sudah banyak yang kecewa juga kok, Mas.”
Jika sudah banyak
yang kecewa mengapa tidak dibenahi? Padahal Candi Borobudur kebanggaan kita dan
banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.
Dedy Pramono
Jalan Pademangan II, Jakarta
(Sumber : Kompas,
8 Desember 2007)
Pada Minggu, 1
Juni 2007, saya berekreasi ke Candi Borobudur.Kekecewaan saya timbul karena pengelola tidak memberikan
petunjukarah keluar yang jelas. Ada tiga petunjuk keluar dan ada tiga
pintu keluar,tetapi bila mengikuti pintu keluar tersebut, kita akan masuk ke
wilayah blokkios-kios pedagang. ====> merupakan waktu dan lokasi kejadian ( kronologis kejadian)
Saya kira lewat kios-kios itu saya bisa langsung keluar, tetapi ternyata Setelah itu harus mengikuti alur blok kios yang panjang. Setelah melewati blok-blok tersebut ternyata tidak keluar. Tetapi masuk lagi ke kawasan Borobudur dan baru menuju pintu keluar sekitar 300 meter melewati kawasan Borobudur.
Sebagai objek
wisata, sekaligus keajaiban dunia, seharusnya pengelola Candi Borobudur
memberikan petunjuk yang jelas, bukan malah “memaksa” pengunjung melewati
kios-kios pedagang untuk keluar. Setelah berekreasi dalam kawasan Borobudur
tentu pengunjung lelah, jangan dibuat tambah lelah lagi dengan harus
berputar-putar dalam blok pedagang.
Setelah saya
menanyakan hal itu kepada petugas satpam, dia hanya menjawab ringan, “Ya Mas,
itu jalan menuju keluar bukan jalan keluar.” Kemudian petugas satpam lain
menimpali, “ Sudah banyak yang kecewa juga kok, Mas.” ====> juga merupakan kronologis kejadian
Dedy Pramono
Jalan Pademangan II, Jakarta
merupakan identintas dan alamat penulis
Post a Comment
- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami