1. Kondisi kehidupan bangsa di akhir Orba
sejarah indonesia 1966-1998 |
Krisis moneter
di Indonesia diawali dengan krisis di Thailand dahulu pada awal Juli 1997.
Akibatnya, nilai tukar rupiah merosot, pengangguran meningkat, kelangkaan bahan
pokok. Belum lagi harga BBM yang dinaikkan.
Hal tersebut memunculkan ketidak puasan rakyat. Di pelopori golongan
mahasiswa, terjadilah demo di berbagai kota Indonesia.
Pada awal
tahun 1997, menjelang pemilu, telah terjadi banyak demonstrasi menuntut
Soeharto lengser. Namun, hal itu tidak digubris oleh para elite politik yang duduk di MPR.
Akibatnya, 1998, lebih dari 500 mahasiswa menggelar aksi keprihatinan di kampus
ITB, aksi ini kemudian menjalar pada gerakan mahasiswa nasional. Mereka
menuntut hapuskan 3 hal : turunkan harga kebutuhan pokok, hapuskan KKN, dan
suksesi kepemimpinan nasional.
Puncak
kemarahan mahasiswa terjadi ketika Soeharto dilantik kembali menjadi presiden
indonesia periode 1998-2003. Apalagi ditambah tampilnya keluarga dan kroninya
dalam pemerintahan. Aksi mahasiswa semakin gencar dan brutal. Tuntutan turunkan
harga kemudian turunkan Soeharto. Inilah yang disebut era reformasi.
2. Ketidak puasan rakyat terhadap Orba
a.
Dominasi Golkar dalam perpolitikan nasional
Saat itu pemilu tidak terasa seperti pesta demokrasi.
Sebanyak 6 kali pemilu di Orde Baru, hanya pemilu pertama yang terdiri dari 10
partai, selanjutnya hanya tiga partai penguasa. Semua pemilu di Orde Baru,
kesemuanya di menangkan oleh Golkar. Hal itu karena semua elemen pemerintah di
wajibkan memilih Golkar dalam pemilu. Bahkan tahun 1997 Golkar memperoleh suara
yang sangat mutlak.
b.
Tidak meratanya pembangunan
Pembangunan Indonesia hanya terpusat di Pulau Jawa.
Luar Jawa masih teringgal, padahal daerah diluar Jawa banyak menyumbang devisa
cukup besar. Selain itu, pembangunan hanya dirasakan golongan yang dekat dengan
kekuasaan.
c.
Rapuhnya sistem kekuasaan
Orde Baru yang berkembang adalah sentralistrik
militeristik. Hal ini berarti pemerintahan berpusat pada 1 kekuasaan, presiden.
Sebab inilah potensi daerah cenderung diabaikan.
3. Mundurnya Presiden Soeharto
a.
Demonstrasi mahasiswa
Desakan atas pelaksanaan reformasi dalam kehidupan Nasional dilakukan
oleh mahasiswa dan kelompok proreformasi. Di Universitas Jayabaya terjadi demo
yang berakhir bentrok tanggal 7 Mei 1998. Sehari kemudian di UGM terjadi
bentrok dengan aparat sehingga menewaskan mahasiswa bernama Mozes Gatotkaca.
b.
Peristiwa trisakti
Tuntutan mundurnya Soeharto semakin gencar disuarakan
di berbagai daerah, pada tanggal 12 Mei 1998, 4 mahasiswa trisakti tewas
tertembak saat demonstrasi. Mereka adalah Elang Mulya Lesmana, Hery Hertanto,
Hendriawan, dan Hafidi Royan. Peristiwa ini mengundang simpati tokoh reformasi
dan mahasiswa.
c.
Kerusuhan Mei 1998
Akibat peristiwa Trisakti tanggal 13 Mei 1998 terjadi
demokrasi yang lebih besar. Kerusuhan, penjarahan, dan pembakaran terjadi di
Jakarta dan Solo. 14 Mei, mahasiswa menguasai gedung DPR/MPR. Akibatnya, ketua
DPR/MPR Harmoko meminta presiden segera memundurkan diri. Soeharto berjanji
akan mempercepat pemilu
d.
Lengsernya Presiden Soeharto
Pada dini hari tanggal 21 Mei 1998, Amien Rais selaku
ketua pengurus pusat Muhamadiyah mengatakan “ selamat tinggal pemerintahan lama
dan selamat datang pemerintahan baru”. Akhirnya pukul 09.00 WIB, tanggal 21 Mei
1998 Presiden Soeharto membacakan pernyataan pengunduran dirinya sebagai
presiden. Dan diganti oleh wakil presiden B.J. Habibie. Pada saat itu juga B.J Habibie
diambil sumpahnya.
4.
Kondisi
Indonesia pasca Orde Baru
Kondisi yang tidak teratur itulah
yang terjadi. Reformasi terus didengungkan membuat masyarakat anarkhis.
Kebebasan dalam pemberontakan telah membuat masyarakat kebablasan. Aksi melawan
hukum marak terjadi sebagai pelampiasan rasa kecewa pada Orde Baru. Krisis
ekonomi ditambah krisis moral menjadi masalah utama pemerintahan era reformasi
5. Alasan Soeharto berkuasa selama 32 tahun
Pemilu selama orde baru |
Dari tabel
diatas kita tahu di orde baru Golkar selalu menang dalam pemilu.
Karena dulu presiden
dipilih oleh MPR dan MPR didominisasi oleh partai Golkar sebagai pemenang
pemilu yang merupakan partai Presiden Soeharto sendiri. Maka terpilihlah Soeharto
Post a Comment
- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami