Investasi Pahala dengan Puasa Rajab


"Sebentar lagi salah satu bulan Mulia dalam Islam; Rajab akan hadir ditengah-tengah kita. Tinggal dalam hitungan hari kita akan bersua. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu keutamaan bulan tersebut adalah jika digunakan untuk berpuasa. untuk itu sangat disayangkan jika bulan ini kita biarkan berlalu begitu saja tanpa kita manfaatkan untuk menanam investasi pahala kita sebagai bekal akhirat kelak."



Ash-Shiam atau puasa adalah ibadah yang abstrak, serta unik. Pasalnya siapapun yang tahu selain Allah SWT dan ia yang sedang berpuasa atau tidak. Pahalanya pun, hanya Allah yang tahu, sebagaimana firman allah dalam hadis yang artinya “Semua amal ibadah manusia itu untuk mereka sendiri kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang membalasnya.” (HR. Bukhari san Muslim).
Dari Hadis diatas dapat dippahami bahwa Allah SWT  mengistimewakan puasa daripada selainnya. Hukum diwajibkannya berpuasa itu sudah termaktub di dalam al-Qur’an dan Hadis. Di samping puasa fardhu yang wajib, Islam juga menganjurkan pemeluknya untuk memperbanyak puasa sunah. Puasa sunah yang sangat dianjurkan antara lain puasa pada bulan-bulan mulia; Dzul Qo’dah, Dzul Hijah, Muharram dan Rajab. Sebagaimana diceritakan Al-Bahili dalam Hadis Sunan Abi Daud, “Rasulullah SAW bersabda, puasalah pada sebagian dari bulan-bulan haram dan tinggalkanlah yang lainnya sebagian lainnya, puasalah pada sebagian dari bulan-bulan haram dan tinggalkanlah yang lainnya sebagian lainnya. Rasulullah mengatakan kalimat tersebut dengan isyarah 3 jarinya dikumpulkan, lalu dipisahkan kembali.”
Hukum kesunahan puasa bulan-bulan mulia tersebut disepakati oleh ulama tiga madzhab, bahkan menurut Syekh Abu Bakar Syatha’ dalam I’anatuth Thalibin, bulan yang paling utama untuk puasa selain bulan Ramadhan adalah Muharam, disusul Rajab, disusul bulan Dzul Hijjah, dan terakhir bulan Dzul Qo’dah.
Meskipun masih ada Hadis yang diperselisihkann statusnya, tetapi sangat tidak layak bagi orang yang ingin menambahkan pahalanya dengan cara berpuasa, jika meninggalkan puasa dengan Dalil Shahih, karena hukum asal berpuasa itu sendiri sunah, juga besar hikmah dan pahala yang terkandung dalam ibadah puasa, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh baginda Rasulullah SWT, “Barang siapa berpuasa satu hari karena mujahadah dalam meniti jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama jarak tempuh perjalanan 70 tahun.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Bulan Rajab yang termasuk satu dari bulan-bulan mulia merupakan bulan yang dipersiapkan Rasulullah dalam menyambut atas hadirnya bulan Ramadhan. Ini ditandai dengan do’a yang beliau ajarkan untuk diperbanyak.
“Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadan”
(HR. Ibnu Khuzaimah).
Walhasil, semoga tulisan ini cukup memotivasi kita untuk berpuasa menyambut datangnya salah satu bulan yang mulia; Rajab. Wallahu a’lam.
 

Post a Comment

- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami

Refano Pradana

{google-plus#https://plus.google.com/u/0/112244076923112035800/} {pinterest#https://id.pinterest.com/apsdbgsmgs/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget