Memilih Calon Presiden (Pemimpin) menurut syariat

Kali ini saya mempublikasikan artikel tentang pendapat saya dalam dunia perpolitikan. Saya tidak peduli artikel ini dilihat sedikit orang atau apa. Tetapi saya agak kesal dalam politk ini, mulai dari koalisi partai, sampai memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden. Banyak yang aneh.
Dunia Politik selalu menjadi objek yang menggiurkan  untuk diterjuni. Dunia Politik juga bagai dunia "dakwah" yang terbuka. Oleh karena itu banyak tokoh, orang kaya, bahkan artis banting setir terjun ke dunia politik. Fenomena ini membuat rakyat bingung harus memilih siapa.
"Aroma politik ini semakin semerebak ke seluruh pelosok negeri. Jadwal kampanye Para Calon Presiden semakin padat. Setiap mereka iming-imingkan  janji yang membuai. Rakyat kecil pun bingung menentukan pilihan mereka. Siapakah calon yang pantas untuk dipilih? Berikut pendapat dan Saran saya.

Kira-kira bagaimana bentuk politik Indonesia saat ini?

Politik Indonesia sekarang ini adalah politik yang sudah tidak lagi mempedulikan partainya berideologi apa, apakah nasionalis, ataukah Islam, ataukah ideologi lain, terutama dalam koalisi antar partai.

Sehingga kondisi masyarakat sekarang kehidupannya adalah kehidupan yang materialistis, hedonistis, masyarakatnya sibuk dengan urusan duniawi, menjadi pragmatis juga karena terbentuk oleh politisi atau calon legislatif yang itu-itu saja. Tidak mengakar ke masyarakat hanya mengandalkan uang, uang, uang. Inilah menurut saya yang sangat membahayakan politik di Indonesia.


Syarat-syarat seorang pemimpin?

Pendapat Saya dalam Memilih Calon Presiden (Pemimpin)Pertama, politik itu kan menjaga agama, karena agama itu yang akan membawa masyarakat selamat bahagia di dunia-akhirat, di mana itu merupakan tujuan akhir dari pada kehidupan umat ini, tetapi juga wa siyasatid-dunya, bagaimana kesejahteraan masyarakat terwujud, kalau kita terjemahkan secara bebas bagaimana masyarakat berhak dengan fasilitas yang disediakan sesungguhnya disediakan oleh Allah SWT.

“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan.” (Al-A’raf:10)

Tapi kalau negara sudah tidak peduli pada wa siyatid-dunya, ndak ada perlindungan terhadap pangsa pasar masyarakat yang punya potensi, punya aset dengan buah-buahan, ya masyarakatnya akan cenderung terzalimi, terinjak-injak, akan selalu miskin, kan sekarang itu sudah mulai kelihatan. Sehingga siapa pemimpin yang layak? Ya, memang tidak ada yang sesuai dengan kriteria yang ada dalam kitab. Tapi kita kan punya dalil al-amtsal tsummal amtsal. Artinya mana yang lebih mendekati?

Tapi yang paling pokok adalah  lihirasatid-din maksudnya orang itu harus agamis, walaupun agama di Indonesia berbeda-beda.  Seorang pemimpin (presiden) harus tahu bagaimana cara mewujudkan kehidupan agamis tanpa rasis.

Selain syarat itu, ada lagi. Kedua, Indonesia-kan negara bhineka yaitu negara yang berpedoman pada Pancasila. Jangan sampai Indonesia ini menjadi negara Liberal, yang serba bebas.

Kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat, pemimpin (presiden) itu siapa? Pemimpin itu yang menjadi manajemen. Pemimpin harus paham dengan kondisi Indonesia. Pemimpin sudah teruji, kelihatan dengan pengalaman-pengalamannya dia memang punya cancern untuk kesejahteraan masyarakat. Maksudnya, kita harus memilih calon presiden yang sudah punya pengalaman  dan teruji, dia punya kemampuan manajerial, melindungi rakyat dan bangsa.


Pesan saya sebelum memilih calon Presiden dan cawapres

Sebenarnya kalian sudah tahu bagaimana memilih Partai Politik, Calon legislatif, Calon Presiden, dll. Tetapi ada tambahan dari saya.

Ini resepnya,  bagi yang tidak faham harus bertanya pada yang faham, jad ada timbal balik, orang yang mempunyai pemahaman kepada beberapa caleg, yang sudah paham urusan politik itu juga harus memberi tahu kepada yang belum paham, yang belum paham juga supaya tahu dan mendengarkan. Sekarang kan nggak, yang nggak paham, masyarakat umum itu sepertinya sudah menjadi mujtahid politik, artinya dia sudah menentukan. Lihat iklan capres, ah saya pilih ini sajalah. “Wah menurut saya ini”. Hati-hati sajalah, sekarang Indonesia sudah terlihat Liberalnya, mementingkan Individu, KKN everywhere. Jangan sampai Negara kita seperti Negara Timur-Tengah, saya melihat Negara Timur-Tengah benar-benar teracak-acak oleh Amerika Serikat.   

Bagaimana denganmu apa punya pendapat lain? Silahkan comment.  

Terima kasih sudah berkunjung di website saya. Kalau artikelnya membantu tolong like dan subscribe (di pojok kanan atas dan samping terdapat beberapa ikon), kalau artikelnya kurang membantu tolong berikan saran yang baik, dilarang spam dan bertasbih kotor di website ini.
Labels:

Post a Comment

- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami

Refano Pradana

{google-plus#https://plus.google.com/u/0/112244076923112035800/} {pinterest#https://id.pinterest.com/apsdbgsmgs/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget