Menurut Wisnu Sasongko, Armageddon adalah nama sebuah gunung di
Palestina/Israel. Arti Armageddon berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti
'gunung', dan Mageddon=Magiddo adalah nama kota kuno di wilayah Israel sebelah
utara. Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria, yang membentang dari
Magiddo di utara sampai ke Hebron di selatan.
''Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia
terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo. Nabi Muhammad SAW menyebut
Peperangan Akhir Zaman ini sebagai al-Malhamah al-Kubro, suatu huru hara besar
yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena penampakan kuasa Allah
untuk membungkam kesombongan orang-orang kafir,'' ungkapnya.
Perang ini konon diawali dengan jatuhnya bintang berekor, sehingga
kecanggihan senjata sudah tidak ada gunanya lagi.
Berikut beberapa perang Imam Mahdi hingga melawan Dajjal di akhir zaman nanti
Berikut beberapa perang Imam Mahdi hingga melawan Dajjal di akhir zaman nanti
1. Penaklukan Baitul Maqdis dan Pembebasan Masjidil Aqsha
Masjidil Aqsha |
2. Armageddon: Mahlamah
Kubra di A’maq dan Dabiq (Damaskus)-Perang terdahsyat sepanjang masa
Daerah Perang Mahlamah Kubra |
Diriwayatkan oleh
Imam Muslim dalam kitab Shahihnya,
dari Abu Hurairah, telah bersabda Rasulullah:
“Tidak akan berdiri hari kiamat sehingga kaum
Rum sampai di A’maq atau di Dabiq (nama tempat) untuk menyerang kamu. Maka
datanglah suatu pasukan yang akan menghadapi mereka dari kota Madinah, yang
mana mereka pada waktu itu adalah manusia-manusia terbaik di bumi ini. Apabila
mereka semua telah berbaris (siap untuk berperang), maka berkatalah orang-orang
Rum: biarkan kami membuat perhitungan dengan saudara-saudara kami yang telah
tertawan (maksudnya kaum Rum yang telah masuk Islam). Kemudian kaum muslimin
berkata: kami tidak akan membiarkan kamu mengusik (menyakiti) saudara-saudara
kami. Lalu kaum muslimin pun menjawab tantangan untuk memerangi mereka. Dalam
pertempuran itu 1/3 dari tentara Islam melarikan diri dari pertempuran, yang
mana mereka tidak akan diampuni dosanya oleh Allah SWT selama-lamanya. Dan 1/3 lagi tentara
Islam tersebut tewas sebagai para syahid yang paling baik di sisi Allah.
Sedangkan 1/3 lagi dari sisa tentara tersebut mendapatkan kemenangan , yang
mana mereka tidak akan tersesat selama-lamanya. Kemudia mereka menaklukkan kota
konstantinopel. Ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang, mereka
telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun. Pada saat itu setan
berteriak “Sesungguhnya Al-Masihuddajjal telah menguasai keluarga-keluarga
kamu. Kemudian mereka (tentara Islam bersama al-Mahdi) bergerak pulang. Ketika
mereka sampai di Syam keluarlah Dajjal. Dan saat kaum muslimin telah bersiap
untuk berperang, tiba-tiba datang waktu shalat. Maka turunlah ‘Isa ibn Maryam.
Kemudian ia (‘Isa) pergi menuju dan
menghadap kepada mereka. Begitu ia (‘Isa) dilihat oleh musuh Allah, maka
ia (Dajjal) akan meleleh (hancur) seperti garam yang mencair. Dan sekiranya ia
membiarkan hal tersebut terjadi, maka sungguh ia (musuh Allah) akan meleleh
(hancur) sehingga binasa. Akan tetapi Allah berkehendak untuk membunuhnya di
tangan ‘Isa Ibn Maryam. Maka ‘Isa memperlihatkan darah Dajjal dan tombaknya.”
Dalam penjelasan
yang lebih panjang tehadap detil perang ini, Rasulullah bersabda: “Pada waktu pertempuran itu akan terjadi
kemurtadan yang sangat banyak. Kemudian
kaum muslimin maju dengan suatu pasukan depan yang berani mati, yang tidak akan
mundur kecuali dalam keadaan menang. Lalu mereka terus berperang sehingga
mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak mendapat harta rampasan perang,
hingga tidak ada yang dapat dikatakan
sebagai pihak pemenang, dan akhirnya kaum muslimin itu hancur. Kemudian kaum
muslimin kembali maju dengan suatu pasukan depan yang berani mati, yang tidak
akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Mereka terus berperang sehingga
mereka terhalang oleh malam. Maka kedua belah pihak sama-sama mendapat harta
rampasan perang, hingga tidak ada pihak yang dikatakan sebagai pemenang dan
akhirnya sekelompok pasukan kaum muslimin itu hancur. Kemudian kaum muslimin
maju lagi dengan suatu pasukan depan
yang berani mati yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang, dan
mereka terus berperang sampai senja, maka kedua belah pihak mendapatkan harta
rampasan perang, tidak ada pihak yang dapat dikatakan sebagai pemenang dan
akhinya sekelompok pasukan kaum muslimin itu binasa. Maka ketika telah sampai
hari keempat, bangkitlah seluruh umat Islam, lalu Allah SWT menimpakan bencana
kepada mereka (kaum Rum) dan terbunuhlah mereka dengan dahsyatnya, hingga tidak
pernah dilihat orang sebelumnya. Sehingga apabila burung melewati mereka. Maka
bertambahlah ‘turunan bapak’ yang mati, sehingga tidak ditemukan yang tersisa
dari mereka kecuali seorang laki-laki. Dan dengan harta rampasan perang mana
yang akan membuat gembira, serta dengan harta warisan mana yang akan dibagi.”
Perang ini
barangkali merupakan perang yang paling unik. Secara logika barangkali hal itu
tidak masuk akal. Bayangkan, pertempuran yang sangat dahsyat itu sama sekali
tidak menggunakan senjata modern, tidak ada senapan jarak jauh apalagi rudal
dan senjata nuklir. Kaum muslimin hanya menggunakan pedang, tombak dan kuda.
Begitu pula lawan mereka. Perang akhir zaman ini benar-benar kembali ke zaman
“purba”, semua serba manual dan jauh dari kesan canggih dan modern. Lalu,
bagaimana hal itu tejadi? Dimana senjata-senjata modern saat itu?
Prediksi yang
paling memungkinkan adalah bahwa seluruh senjata api yang terbuat dari logam
telah tidak berfungsi. Sedang penyebabnya adalah masih samar.
Amin Muhammad
Jamaluddin meyakini bahwa seluruh senjata pemusnah masal dan semua alat-alat
logam telah habis dan tidak tersisa sama sekali. Bahkan senjata perang masal
seperti tank, pesawat terbang, kapal induk, panser dan semuanya juga akan
musnah dengan sebab sama.
Bagi beberapa
pendapat ahli, itu terlalu dipaksakan dan dibuat-buat. Sebab mustahil bahwa
tidak ada sama sekali logam di seluruh dunia. Bukankah sangat mungkin bahwa
tidak semua pihak ikut terlibat dalam perang ini? Bagaimana dengan manusia lain
yang berada jauh dari konflik, misal Indonesia- dan mereka memiliki
persenjataan modern meski sangat sederhana? Bagaimana secara logika hal itu
bisa terjadi?
Kemungkinan yang
paling mendekati kebenaran adalah jika peristiwa perang ini didahului dengan
peristiwa bintang berekor (meteor) yang jatuh ke bumi, tubrukan meteor yang
terjadi terus menerus dalam jumlah yang banyak dan kekuatan yang dahsyat akan
menyebabkan terjadinya medan magnet yang sangat besar dimuka bumi, sehingga
seluruh benda logam tidak akan berfungsi. Teori seperti ini lebih masuk akal,
mengingat saat itu persediaan benda-benda logam masih melimpah. Namun sudah tak
berfungsi dengan baik, termasuk sistim penerangan dan alat elektro, karena
semuanya tersedot oleh medan magnet raksaksa yang merusak sistem. Hal itu
terbukti ketika pihak muslimin dan pihak romawi menghentikan perang ketika menjelang
malam, kemudian di pagi hari perang dilanjutkan kembali.
3. Perang melawan
Dajjal
Dajjal akan keluar
ketika ilmu (agama) sudah ditinggalkan orang dan agama sudah tidak
diperhatikan. Peperangan ini diikuti oleh 70.000 Yahudi Asbahan. Dajjal akan
tewas di tangan Isa Al-Masih, dan pengikutnya akan terbunuh seluruhnya. Kaum
Yahudi Ashaban adalah sisa-sisa kaum Yahudi yang belum dimusnahkan dalam
penaklukan Al-Quds, mereka adalah penduduk kampung Al-Yahudiyah yang menjadi
pendukung terakhir Dajjal. Merekalah yang melindungi dan mempersiapkan
keluarnya Dajjal untuk terakhir kalinya dalam memerangi Al-Mahdi.
Banyak riwayat yang
menunjukkan bahwa awal kemunculan (yang kedua) adalah diwilayah timur Khurasan,
di saat manusia dilanda berbagai perselisihan. Kemudian ia muncul lagi di
Khullah, sebuah wilayah yang terletak diantara Iraq dan Syam, lalu ia menggerayang ke kanan dan ke kiri menebar
terror dan kejahatan. Dajjal terus melakukan agresi ini sampai hampir memasuki
Madinah. Ketika ia mulai mendekati kota Madinah, maka datanglah para malaikat
yang membelokkan wajah Dajjal ke arah Syam. Maka Dajjal melanjutkan agresinya
menuju arah Syam untuk mengepung kaum
muslimin. Saat itu kaum muslimin menghadapi kondisi yang sangat sulit dan
situasi yang berat, semua manusia berusaha menghindari Dajjal dan lari menuju
pegunungan, dan orang-orang arab saat itu sangat sedikit jumlahnya.
Setelah perjalanan
panjangnya dimuka bumi untuk menebar
fitnah, maka dihari terakhir dari pengembaraannya sampailah Dajjal ke Damaskus,
lalu bertemu dengan pasukan Al Mahdi yang baru saja kembali dari penaklukan
kontatinopel. Saat itu Al Mahdi telah bersama Isa AS. Ketika Dajjal melihat
nabi Isa AS tubuhnya meleleh seperti melelehnya garam dalam air, namun sebelum
Dajjal mencair Nabi Isa AS segera mengejarnya, sampailah ia di sebuah tempat
bernama pintu Lud, di situlah Nabi Isa menikam Dajjal dengan tombaknya,
kemudian tombak yang berlumuran darah itu di tunjukkan kepada kaum muslimin.
Selanjutnya 70.000 kaum Yahudi yang bersama Dajjal akan dibunuh semuanya,
hingga mereka bersembunyi di pohon dan batu-batu, namun pohon dan batu batu
tersebut dapat berbicara dan memberitahukan keberadaan Yahudi yang bersembunyi
di baliknya, kecuali pohon gharqad[1].
[1] Ketika nabi Isa turun itu Dajjal sedang berada disekitar Baitul Maqdis
dan menghadap ke sana, lalu Isa bertemu dengannya di pintu Lud. Pada waktu itu Dajjal melihat Isa, dia mencair seperti garam,
lalu Isa bertanya kepadanya, “Saya akan memukulmu sehingga engkau tidak akan
dapat lari dariku.”kemudian Isa mengejarnya dan membunuhnya dengan badiknya dan
pengikutnya berantakan lantas dikejar dan dibunuh oleh orang muslim, wahai
hamba Allah! Ini ada orang Yahudi dibelakangku! Kemarilah, bunuhlah dia!
Kecuali pohon gharqad yang merupakan
pohon Yahudi.” (Al Fitan wal Malahin 1:128-129)
Post a Comment
- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami