Salah satu tanda dekatnya Kiamat Kubra:
Bagaimana matahari dapat terbit dari barat?
Bagi seorang mukmin, kita cukup mengakui apa adanya
terhadap nash-nash yang menyebutkan bahwa , matahari kelak akan terbit dari
Barat. Namun demikian ada ilmuwan yang mencoba menghitung dan mengira-ngira
proses terbitnya matahari dari Barat. Mereka memprediksi bahwa hal itu
disebabkan perubahan gaya grafitasi bumi, sehingga sebagaimana yang diyakini
mereka bahwa bumi akan berputar dari timur ke barat mengelilingi matahari, maka
kelak perputaran bumi tidak lagi sebagaimana mestinya.
Pendapat diatas jelas jauh dari kebenaran ditinjau
dari sudut manapun. Sebab jika bumi yang berubah arah putarannya, maka niscaya
hancurlah makhluk hidup, karena akan terjadi gempa yang sangat dahsyat.
Padahal kondisi saat itu tidak demikian, orang-orang
kafir hanya kaget bahwa iman mereka sudah tidak diterima dan pintu taubat telah
tertutup. Kebanyakan manusia saat itu terlena untuk tidur nyenyak (Saat itu
waktu malam sangat panjang, sampai seseorang bolak-balik bangun tidur sampai
puas dan Tahajud sampai penat). Sementara kondisi bumi tetap seperti sedia
kala. Karena yang mengalami perubahan arah hanyalah matahari dan bukan bumi.
Hal itu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis Abu Dzar.
“Tahukah kamu kemanakah perginya matahari pada waktu itu? mereka (para sahabat) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini terus berjalan hingga sampai ditempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu ia tunduk bersujud. Maka tak henti-hentinya ia berbuat demikian hingga dikatakan kepadanya, ‘Bangkitlah dari tempat tenggelammu’. Lalu ia terbit dari tempat tenggelamnya.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu, kapankah hal itu terjadi? Yaitu ketika iman seseorang tidak bermanfaat bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu atau sebelum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”.
Hadis diatas merupakan bukti nubuwah Rasulullah SAW
dalam mengkhabarkan sesuatu yang ghaib, di samping penjelasan beliau termasuk
perkara-perkara asing yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meski ia termasuk
perkara yang tidak masuk akal namun bagi setiap mukmin wajib mengimaninya,
karena beliau tidak pernah berdusta dalam ucapannya.
Dalam hal ini, merujuk pada pendapat yang menyatakan
bahwa mataharilah yang mengelilingi bumi, maka kita akan menemukan korelasi
yang tepat dengan fenomena terbitnya matahari dari barat. Lain halnya jika
seseorang meyakini bahwa bumi-lah yang mengelilingi matahari. Tentunya ia akan
menemukan banyak kesulitan untuk mengkorelasikan bagaimana terbitnya matahari
dari arah barat akan terjadi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa matahari nanti akan
bergerak berlawanan dari arah ia terbit nanti. Untuk keterangan lebih lanjut
baca al-Adillah an-Naqliyah wal Hissiyah hal 26, 30
Kondisi Dunia dan Manusia Sebelum terbitnya matahari dari Barat
Di antara perkara penting yang harus diketahui oleh
setiap muslim adalah bagaimana keadaan setiap muslim adalah bagaimana keadaan
dunia saat detik-detik terakhir menjelang terbitnya matahari dari barat.
Saat itu manusia akan mengalamai waktu malam yang
sedemikian panjang, yaitu sepanjang 3 hari atau kira-kira 72 jam. Seorang
mukmin yang terbiasa bangun malam telah melewati malam-malam harinya dengan
shalat sehingga benkak kakinya, namun suasana saat itu tetap menunjukkan gelap,
iapun tidur hingga pulas. Ketika terbangun ternyata suasana tetap gelap. Lalu
ia mengerjakan shalat, kemudian ia tidur lagi hingga pulas. Kemudian pada kali
keempat ia terbangun, sadarlah dirinya bahwa matahari tidak lagi terbit
sebagaimana biasanya. Cahayanya tidak muncul diufuk timur, namun pindah ke ufuk
barat.
Pada saat itu, orang-orang kafir hanya kaget bahwa
iman mereka sudah tidak diterima dan pintu taubat telah tertutup. Kebanyakan
manusia saat itu terlena dengan tidur nyenyak mereka. Sementara kondisi bumi
tetap seperti sedia kala. Karena yang berubah putarannya adalah matahari dan
bukan bumi.
Untuk beberapa pertanyaan seperti Bagaimana
orang-orang tersebut dapat tidur pulas? Bagaimana mengkompromikan kondisi saat
itu dengan realita alam yang menunjukkan adanya pergantian siang dan malam?
Bagaimana dengan keberadaan manusia di bagian bumi lainnya? Bukankah secara logika
mereka berada pada waktu siang?
Terhadap beberapa pertanyaan diatas, ada beberapa
analisa yang barangkali bisa memberikan jawaban sementara:
Sebagaimana yang telah kami sebutkan sebelumnya,bahwa
dalam memahami nash-nash yang menjelaskan perkara ghaib, ahlus sunnah
bersepakat untuk mengimaninya secara utuh, tidak mempertanyakan kenapa hal itu
bisa dianalogikan atau tidak.
1. Hadits Abu dzar diatas
menjelaskan bahwa akan terjadi peristiwa perginya matahari menuju Arasy Allah
selama tiga kali (setara 3 hari?), dan selama tiga kali itu pula matahari tetap
kembali di tempat terbitnya. Barulah
pada kali berikutnya Allah memerintahkan agar matahari kembali terbit di
tempat terbenam.
2. Siang dan malam itu terjadi
karena matahari mengelilingi bumi dengan ukuran waktu yang tidak mengalami
perubahan. Sehingga waktu keduanya relatif seimbang. Namun ketika menjelang
kiamat, maka matahari akan pergi menuju Arasy Allah dan bersujud di hadapan-Nya
sampai hingga batas waktu tertentu- sesuai dengan kehendak Allah SWT. setelah
itu Allah memerintahkan matahari agar kembali ke tempat ia terbit. Peristiwa
ini terjadi 3 kali (sebagaimana yang
disebutkan hadits diatas). Jika terbitnya matahari dari arah timur itu hanya
sesaat, lalu ia berjalan kembali menuju arasy Allah dan bersujud di hadapannya,
maka gambaran sementara tentang kondisi
bumi saat itu.
Bahwa ada sebagian wilayah bumi yang tetap merasakan
suasana pagi hari dengan terbitnya matahari dari arah timur. Namun boleh jadi
suasana seperti ini tidak berlangsung lama, sebab matahari langsung berjalan
kembali menuju Arasy Allah. Dan boleh jadi wilayah tersebut merupakan bagian
bumi yang tidak banyak dihuni oleh manusia. Sehingga, meski matahari masih
bolak-balik dari langit dunia menuju Arasy Allah (yang terletak setelah langit
ke-7), namun tidak ada manusia yang merasakan perubahan siang dan malam begitu
cepat.
Ketika matahari berjalan menuju arasy Allah, maka
keadaan dunia saat itu menjadi gelap kembali. Sebagian manusia yang berada di
belahan bumi lainnya akan merasakan panjangnya waktu malam. Jika peristiwa ini
terjadi selama tiga kali, maka terdapat korelasi yang kuat antara riwayat yang
menjelaskan bahwa malam hari sebelum terbitnya matahari dari arah barat itu
setara dengan tiga malam biasa. Dalam hal ini Rasulullah menggambarkan
manusia saat itu ada yang sudah tidur
pulas dan shalat malam hingga bengkak-bengkak kakinya. Namun waktu fajar belum
tiba, dan peristiwa itu dijalankan beberapa kali. Sementara sebagian manusia
lainnya ada yang benar-benar tertidur pulas, sehingga sama sekali tidak
terbangun meski waktu malam itu berlangsung seperti waktu 3 hari-3 malam.
Ketika masa bergeraknya matahari dari langit dunia
menuju arasy ini telah berlangsung 3 kali, lalu Allah mengizinkan matahari
untuk kembali. Namun Allah memerintahkan agar matahari kembali dari arah tempat
ia terbenam. Gambaran sederhana tentang fenomena ini akan mudah kita dapatkan
jika kita meyakini bahwa mataharilah yang mengelilingi bumi. Jika sebelumnya
matahari kembali menuju bumi dan mulai
berputar dari titik timur dan berjalan menuju titik barat, maka pada saat itu
Allah memerintahkan agar matahari mendatangi titik barat untuk menuju ke titik
timur. Namun berdasarkan riwayat lain, ketika matahari telah tiba di
tengah-tengah, Allah memerintahkan matahari agar kembali mundur menuju titik
barat. Maka keesokan harinya manusia akan menyaksikan kembali terbitnya
matahari dari arah timur sebagaimana mestinya. Dan peristiwa ini akan terus
berlangsung selama beberapa waktu –bisa jadi sekitar 3 generasi manusia (setara
120 tahun), barulah setelah itu terjadi kiamat kubra pada manusia.
Post a Comment
Menarik article.Izinkan saya share.
ya tentu, dengan senang hati.
ya sangat membantu, nice gam (y)
makasih gan
Yang mereka(orang kafir) tunggu tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka(untuk mencabut nyawa mereka/nantang),atau kedatangan (siksa) Tuhanmu,atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu (salah satunya terbitnya matahari dari barat).
Pada hari datangnya beberapa ayat dari Tuhanmu,tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu,atau dia(belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya, QS.06(158).
Kata2 yg terakhir...bisa jadi sekitar 3 generasi manusia (setara 120 tahun), barulah setelah itu terjadi kiamat kubra pada manusia.
Tolong dihapus... Itu bisa merusak akidah dan keyakinan...
Waktu adalah rahasia ALLAH...
Terima kasih
Sebelumnya saya sudah memberi tulisan "analisa sementara", dan okelah saya akan mengedit tulisan analisa sementara-nya. Sehingga pembaca dapat memahami. Terima kasih atas sarannya.
- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami