6 Hal yang dapat Melebur Pahala Puasa

Beberapa sebab yang menghilangkan berkah Berpuasa



Memang sudah maklum, bahwa puasa bukanlah tradisi atau ambisi agar bertubuh seksi. Akan tetapi karena perintah ilahi dan sunah Nabi. Namun diantara kita masih banyak yang kurang teliti mencermati terhadap perkataan dan perbuatan ditengah menjalankan ibadah puasa, kadang-terkadang kita masih keluar dari mulutnya kalimat kalbu – kata-kata kotor dan perbuatan-perbuatan dosa ditengah menjalankan ibadah puasa. Nah, hal tersebut terjadi tentu karena sudah menjadi tradisi di sebagian daerah yang mana para pemuda dan pemudi jika menjelang adzan Maghrib mereka keluar guna ngabuburit, sambil mengendarai motor kebut-kebutan, urak-urakan, dan di pagi harinya mereka berjalan pagi di taman-taman bukan untuk kesehatan melainkan agar dapat bermain asmara dengan pasangannya padahal pasangannya bukan pasangan suami istri. Mungkin mereka menganggap tidak berpengaruh pahala puasanya, padahal puasa menurut sebagian ulama’ adalah yang paling utamanya adalah ibadah jasmani. Lalu apakah berkata kotor dan perbuatan di atas dapat menghapus pahala puasa.

Nabi bersabda yang artinya:
Banyak dari orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya melainkan lapar dan haus.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
Lima perbuatan yang dapat membatalkan orang yang berpuasa, yaitu; berdusta, ghibah, namimah, melihat dengan syahwat, dan sumpah yang dusta.” (H.R. Dailami).
Ulama mengartikan sabda Nabi SAW di atas adalah sebuah perbuatan yang dapat melebur dan membatalkan pahala puasanya.

Dalam kitab Taqriiratus-Sadidah ulama menyebutkan ada enam perbuatan yang dapat melebur pahalanya orang yang berpuasa.

Pertama; Ghibah, yaitu menceritakan orang lain dengan sesuatu yang tidak disenangi, walaupun hal itu bukan merupakan kedustaan.

Kedua; Namimah (mengadu domba), yaitu memindah perkataan dengan maksud menjatuhkan fitnah, menimbulkan permusuhan, dan sebagainya.

Ketiga; Dusta, yaitu mengabarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta.

Keempat; Melihat pada sesuatu yang diharamkan atau melihat sesuatu yang dihalalkan disertai dengan syahwat.

Kelima; sumpah yang dusta

Keenam; Berkata bohong atau kotor dan melakukan perbuatan dosa. Sesuai sabda Nabi SAW yang artinya:
Barang siapa tidak meninggalkan omongan kotor dan perbuatan dosa, maka Allah tidak lagi membutuhkan dia dalam meninggalkan makanan dan minumannya.” (H.R. Bukhori).
Perkataan “Allah tidak lagi membutuhkan” itu menurut Ibnu Hajar dalam Fat-hul Bari: ini tidak bisa difaham. Bahwa Allah membutuhkan. Sebab Allah SWT sama sekali tidak membutuhkan apa-apa. Tetapi yang dimaksud dengan kata itu, ialah Allah SWT tidak menghendaki puasanya orang tersebut.
Demikian beberapa penjelasan perbuatan yang dapat menghilangkan pahala puasa, karena itulah usahakanlah agar tidak melakukannya dan bisa merubah kebiasaan yang telah menjadi tradisi supaya puasa kita bernilai disisi Allah SWT. Sehingga menjadi investasi di akhirat kelak. Semoga postingan ini bisa menjadi renungan bagi saya secara pribadi dan para pembaca sekalian.

Labels:

Post a Comment

- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami

Refano Pradana

{google-plus#https://plus.google.com/u/0/112244076923112035800/} {pinterest#https://id.pinterest.com/apsdbgsmgs/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget