Jenis-Jenis Gaya Bahasa (Majas) dan Fungsi pentingnya dalam karya tulis

Pengertian Gaya Bahasa (Majas)

Macam macam Gaya Bahasa Lengkap

Gaya Bahasa merupakan bahasa indah yang berfungsi untuk memperkenalkan,  menjelaskan, maupun membandingkan suatu benda dengan benda atau  hal lain.

Definisi Gaya Bahasa (majas) menurut Sujiman, dikutip dari bukunya yang berjudul, "Kamus istilah sastra", gaya bahasa adalah suatu ungkapan yang berisi tentang kata-kata kiasan. Jadi,

gaya bahasa di sini merupakan semua jenis ungkapan yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan makna kias (bukan makna sebenarnya).

Gaya bahasa atau sering kita sebut majas juga dapat diartikan sebagai cara mengungkapkan suatu pikiran atau perasaan dalam bentuk tulisan maupun lisan.

Mengapa Gaya Bahasa sangat penting dalam dunia sastra tulis?

Karena gaya bahasa sendiri merupakan salah satu pemanfaatan dari kekayaan bahasa, karena ketika seseorang menggunakan gaya bahasa, maka ia harus bisa memilih kata yang tepat dan sesuai dengan apa yang ia harapkan.

Fungsi Gaya Bahasa (Majas)


Fungsi penggunaan Gaya Bahasa sebagai berikut:

1. Untuk menegaskan sesuatu dengan lebih jelas.

Contoh:
Semua siswa yang masih ada di  lantai dua, harap turun ke bawah.
Silahkan maju ke depan untuk mengerjakan soal nomor 19.


2. Untuk mengulang kata atau bagian, frasa ataupun bagian dari suatu kalimat yang dirasa perlu untuk mendapat penekanan.

Contoh:
Engkaulah tempatku berlabuh, Engkaulah tempatku berharap, Engkaulah tempatku memohon.
Akulah pengemis itu, Akulah yang telah membocorkan aibmu ke orang itu.


3. Untuk Mengungkapkan suatu maksud atau tujuan tertentu.

Contoh:
Jemarinya menari indah di atas tuts-tuts piano.
Teriknya matahari mengiringi perjalanan pria itu.


4. Untuk membandingkan dua hal yang berlawanan.

Contoh:
Si pandai dan si bodoh memang terlihat benar perbedaan raportnya.
Mereka berdua seperti beuty and the beast.


5. Untuk mengumpamakan tentang sesuatu hal.

Contoh:
Mukamu laksana rembulan malam (pucat).
Engkau bagaikan pinokio tak berhidung (Penipu ulung).


6. Untuk mengatakan suatu maksud tertentu dengan menggunakan kata yang berlainan dengan kenyataan ataupun maksud tersebut.

Contoh:
Aduh, pintarnya, saking pintarnya sampai semua soal tidak dijawab.
Manis sekali teh buatanmu, gulanya pasti mahal.


Pembagian Majas atau Gaya Bahasa


Pada dasarnya.majas dapat dibagi menjadi empat macam majas. Berikut ini macam-macam majas (KLIK List dibawah ini):
  • Majas Perbandingan
  • Majas Penegasan
  • Majas Sindiran 
  • Majas Pertentangan 

A. Majas Perbandingan


Majas Perbandingan adalah Perbandingan yang pada hakikatnya berkaitan ataupun dianggap berkaitan. Majas Perbandingan dapat digunakan untuk meningkatkan kesan (pengaruh) terhadap pembaca.

Majas ini terbagi dalam beberapa macam:

1. Majas Metafora


Metafora merupakan salah satu jenis majas perbandingan yang mengungkapkan sebuah ungkapan perasaan secara langsung berupa perbandingan analogis.

Contoh:

  • Setelah ayahnya meninggal, kini Wawan adalah tulang punggung bagi keluarganya.
  • Zuria adalah anak semata wayangku 
  • Berkat pengabdiannya pada perusahaan ini, dia dipercaya menjadi tangan kanan Pak direktur.

2. Majas Personifikasi


Yaitu majas perbandingan yang ditujukan untuk benda mati, namun seolah-olah dapat bertindak seperti manusia.

Contoh:

Maafkan bila ku tak sempurna, cinta ini tak mungkin ku cegah, namun ayat-ayat cinta bercerita, Cintaku padamu.
------------------------------
Rossa, Ayat-ayat cinta
------------------------------
Hujan pun menangis, cintaku ditelan dunia.
Daun kelapa itu melambai-lambai diterpa angin kencang. 

3. Majas Hiperbola

Majas Hiperbola adalah majas yang membandingkan kenyataan sebenarnya secara melebih-lebihkan atau membesar-besarkan. Majas ini tentu sudah tak asing di telinga sobat, contoh:
  • Makanannya pedas sampai bibirku terbakar.
  • Saya mati-matian mengerjakan soal matematika ini.
  • Suaranya cempreng sampai gendang telingaku mau pecah rasanya.
  • Saya mempunyai cita-cita setinggi langit.
  • Air matanya menetes sampai menganak sungai 

4. Majas Litotes 

Merupakan majas yang berbanding terbalik dengan majas hiperbola, menyatakan penurunan kualitas fakta bertujuan untuk merendahkan. Majas litotes biasa juga disebut hiperbola negatif. 

Contoh:
Singgahlah sebentar di gubug sederhana saya
(Padahal rumahnya tingkat 5)

Saya ini apalah Tuhan
Saya ini cuma jejak-jejak kaki musafir
pada serial catatan pinggir;
sisa aroma seonggok beha;
Dan bau kecut pada sisa cinta.

Tentu saja karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.

5. Majas Asosiasi

Majas yang membandingkan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama, contoh:

Mengapa wajahmu seperti mayat? (pucat)

Saya suka tekadnya yang sekeras baja. (kuat / tidak mudah patah)

Masalah ini bagai benang kusut. (ruwet)

6. Majas Alegori

Majas yang didalam penyampaiannya menggunakan kiasan atau penggambaran, contoh:

Mendayung bahtera Rumah Tangga, mengarungi kehidupan yang penuh dengan gelombang.

Kueja setia, semua pun yang sempat tiba sehabis menempuh ladang Kain dan bukit Gologota sehabis menyekap beribu kata, di sini rongga-rongga yang mengecil ini.
-----------------------------------
("Prologue", Supardji Djoko Damono, "Dukamu Abadi", Bentang: Yogyakarta, Cet 2.2004)
-----------------------------------

Kamu Sangkuriang, bukan? Cinta bisa mengubah darah!

Iman adalah sebuah kemudi dalam mengarungi zaman.

 

7.  Majas Simile

Majas Simile adalah salah satu jenis majas yang memakai ungkapan secara tidak langsung dan dinyatakan dengan kata depan dan penghubung seperti layaknya, bagaikan, dll. Contoh:

Kau seperti cermin, Yang telah usang dan berdebu sebarkan noda dihatiku, berkalang awan kelabu disini. Ku seperti kapas, yang putih hampa dan terkulai meratapi cinta yang hitam.
-------------------------------
("Salah Jatuh Cinta", Agnes Mo, Aquarius Musikindo)
-------------------------------
Kau seperti udara yang ku hela, kau selalu ada.
______________________
("Dealova", Letto)

 Mereka seperti air dan api, tidak bisa bersama

Bagaikan air susu dibalas air tuba, kebaikanku kau balas dengan kejahatan.

8. Majas Alusio

Salah satu jenis majas perbandingan yang menggunakan ungkapan/peribahasa atau berbagai kata kiasan, peribahasa yang sudah lazim didengar dengan semua orang, contoh:

 Ah kamu, kura-kura dalam perahu.

Andi dari tadi tidak terlihat batang hidungnya.

Entis Sutisna merupakan komedian dalam negeri yang sedang naik daun.

Dia memang seorang lintah darat  yang tidak berperasaan.

9. Majas Antropomorfisme

Majas Antropomorfisme merupakan majas perbandingan yang menggunakan kata atau bentuk yang berhubungan dengan manusia untuk sesuatu yang bukan manusia.

Contoh:

Hati-hati dengan omonganmu, bisa jadi pedang bermata dua.

Jarinya berdarah terkena mata pisau.

Dia menyembunyikan diri di lambung kapal.

Jakarta merupakan jantung perokonomian di Indonesia

10. Majas Sinestesia

Majas yang berhubungan dengan suatu indra namun dikenakan oleh indera lain.

Contoh:

Kamu sekarang kok terlihat manis ya?
(Manis  merupakan indera perasa yang dipindahkan menjadi indra penglihatan)

WAHAI, sayap terbakar dan gulita pada mata Orang buangan tidak bisa lunak pada kata.
("Burung Terbakar", W.S. Rendra, "Empat Kumpulan Sajak", Pustaka Jaya: Jakarta)
 
Kata lunak biasanya digunakan untuk makanan, sehingga berhubungan dengan lidah, bukan dihubungkan dengan kata-kata.

Manisnya kenangan bersama mantan.
(Manis biasanya dapat dirasakan oleh indra perasa. Namun, manisnya kenangan, hanya dapat dirasakan oleh hati, Asik)

Dia memang berbakat jadi penengah, setelah kedatangannya suasana kedua kubu perlahan menghangat.
(Hangat identik dengan indera peraba)

11. Majas Antonomasia

Majas yang berfungsi menyebutkan sesuatu bukan dengan nama aslinya, melainkan salah satu sifat benda tersebut.

Contoh:

Si gendut tiba dengan mukanya yang cemungut

Sst... si cerewet lagi tidur, kamu tahukan apa jadinya kalau dia bangun?

12. Majas Aptronim

Majas perbandingan yang dilakukan dengan cara pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan seseorang, contoh:

Setiap masakan terasa hambar bila tidak diracik oleh tangan kurus Si Juru masak itu.

Dia tidak pandai berbicara "r", makanya dia disebuk Nyak Cedal.

Gedung ini didesain oleh arsitek-arsitek terbaik di Indonesia.

13. Majas Metonomia

Merupakan majas yang menyebutkan nama benda menggunakan dari merk benda tersebut.

Pak Jarwo lagi menghisap Gudang Garam.

Tukijan lagi mengendarai Lamborghini.

Enaknya minum kapal api  di pagi hari.

14. Majas Hipokorisme

Majas perbandingan yang menggunakan nama timangan atau yang menunjukkan hubungan karib, contoh:
  • Si manis ayo ke sini, aku bawain kamu makanan.
  • Kucing Mina sangat menggemaskan, itu sebabnya Mina sangat menyukainya.

15. Majas Totum pro porte


Merupakan majas perbandingan yang mengungkapkan tentang keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanyalah sebagian.

Contoh:

  • Akhirnya Indonesia menang atas Malaysia dengan skor tipis 1-0
  • SMA Tadika Mesra memenangkan lomba menari antar provinsi.

16. Majas Pars pro toto


Majas yang berlawanan dengan Totum pro porte, mengungkapkan sebagian objek padahal yang dimaksud adalah keseluruhan objek.

Contoh:
  • Aku tinggal satu atap dengannya.
  • Aku tidak melihat batang hidungnya.
  • Saya baru saja membeli 2 ekor ayam.

17. Majas Eufimisme

Majas Eufimisme adalah majas perbandingan yang mengganti kata-kata yang dirasa kasar dengan kata-kata lain yang dianggap lebih pantas untuk diucapkan. Sebagai contoh:

“Pak, saya boleh izin ke belakang” Ucap Loki.
(kata ke belakang lebih halus daripada kata WC)

Polisi berhasil menangkap para tunasila tersebut dengan melakukan penggerebekan.
(tunasusila lebih sopan daripada pelacur)

Pak Rudi memang penglihatan sudah berkurang.
(Lebih sopan daripada buta)

18. Majas Dismefisme

Merupakan kebalikan dari majas Eufimisme, yaitu mengganti kata yang dirasa halus dengan kata lain yang tabu.

Contoh:

Andik Firmansyah berhasil membobol gawang Kurnia Mega.
(Membobol lebih kasar daripada memasukkan bola)

Dia tewas akibat kecelakaan.
(Tewas lebih kasar daripada mati)

19. Majas Fabel

Jenis majas perbandingan yang menyatakan perilaku binatang yang mirip seperti manusia, baik dalam bertutur kata maupun perilakunya.

Contoh:

“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata Kancil, ia segera melompat ke punggung buaya pertama, setelah itu melompati punggung buaya kedua, sambal berkata, “Satu, dua,..” Begitu seterusnya.

20. Majas Parabel

Majas perbandingan yang mengungkapkan nilai-nilai amanat yang disamarkan dalam cerita.

Contoh:

Fir’aun akhirnya mati tenggelam, padahal dia mengaku sebagai “Tuhan”.
(Fir’aun merupakan gambaran dari orang penguasa yang dzalim dan sombong)

Qorun akhirnya mati tertimpa oleh harta karunnya sendiri.
( Qorun merupakan gambaran dari orang kaya yang sombong)

Malin Kundang dikutuk menjadi batu oleh ibunya.
(Malin merupakan gambaran dari sosokanak yang durhaka)

21. Majas Perifare

Majas Perifare merupakan salah satu majas yang mengganti ungkapan pendek dengan ungkapan yang lebih panjang.

Contoh:

Rest In Peace
(RIP merupakan pengganti dari meninggal)

Dia yakin bahwa kemenangan ada di depan matanya
(Menggantikan ungkapan Optimis)

22. Majas Eponim

Majas ini menghubungkan nama seseorang menjadi sifat tertentu. Biasanya merupakan nama tokoh dihubungkan dengan sifat dari tokoh tersebut.

Contoh:

Wah, andai saja ada Einstein , pastinya ia dapat mengerjakan pr-ku ini
(Einstein melambangkan orang yang genius dan pintar)

Andai Dewa Armor mau menembakan panahnya ke dia
(Dewa Armor melambangkan tentang asmara)

23. Majas Simbolik

Jenis majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbola tau lambang.

Contoh:

Sikapmu seperti Bunglon, tak memiliki pendirian.
(Bunglon sering berganti warna, oleh karena itu dianggap tidak memiliki pendirian)

Dua Jempol untuk jawabanmu!
(Dua jempol merupakan pengibaratan setuju/terkesan)

Labels:

Post a Comment

- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami

Refano Pradana

{google-plus#https://plus.google.com/u/0/112244076923112035800/} {pinterest#https://id.pinterest.com/apsdbgsmgs/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget