Ragam Gaya Bahasa: Majas Penegasan dan Macamnya

Gaya Bahasa dalam Sastra Indonesia: Majas Penegasan

Macam-Macam gaya bahasa - Majas Penegasan
Contoh Majas Penegasan-Majas penegasan adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menegaskan atau memperkuat suatu berita. Majas ini tebagi menjadi beberapa bagian, yang akan saya tegaskan semua bagiannya sebagai berikut:

1. Majas Alonim


Majas Alonim adalah majas yang menggunakan varian dari sebuah nama untuk mempertegas kalimat. Varian nama lebih sering diambil dari beberapa suku huruf nama tersebut, Sebagai contoh:
  • Bagaimana keadaan anakku, Dok?
(Dok merupakan varian dari dokter)
  • Mbang, cepat kesini kau!
(Mbang merupakan varian dari Bambang)
  • Tenang saja, Pak. Semua pasti beres.
(Pak merupakan varian dari Bapak)

2. Majas Elipsis


Majas Elipsis adalah majas penegasan yang tedapat penghilangan kata atau bagian kata di dalamnya. Sebagai contoh:

  • Ya, setelah pulang kembali, kondisinya sudah …. Itulah mengapa aku tak mengijinkanmu pergi.
  • Andai saja kamu mau menuruti nasihatku … , ah terserah lah.
  • Semuanya telah kuberi, hati ini, nyawa ini, tapi kau ….

3. Majas Asindenton

Majas Asindenton adalah majas penegas yang menggabungkan beberapa kata tanpa memakai kata penghubung (Kata Konjugsi)
Contoh:

  • Tikus, semut, belalang, kecoa mati, semua berserakan ditanah yang tercemar ini.
  • Ya itu terserah mulutmu, mau kamu bilang aku, pemalas, sombong, pemarah, apalagi?
  • Lomba membaca cerpen, lomba menulis, lomba makan kerupuk, semuanya aka nada di HUT sekolahku nanti

4. Majas Koreksio

 Majas Koreksio adalah majas penegasan dimana menegaskan suatu hal salah yang kemudian diperbaiki.
 Contoh:

  • Namanya Budi Anduk, eh bukan, Budi Widodo
  • Dia pergi ke arah sana, eh maaf, ke arah situ.

5. Majas Silepsis

Majas Silepsis adalah majas penegasan yang menggunakan satu kata namun memiliki beberapa arti tergantung dari kontruksi kalimat dan sudut pandang.
Contoh:
  • Rio bisa bermain ular-ularan, walaupun ia sering terkena bisa ular.
  • Tanggal 20 tepatnya, sebuah bola melesat tepat ke mukanya, menyebabkan giginya tanggal dua.
  • Pasangan muda tersebut berencana bulan madu bulan Januari nanti.

6. Majas Inversi


Majas inversi adalah majas penegas yang penggunaannya dengan cara menempatkan predikat terlebih dahulu sebelum subjeknya dalam satu kalimat.
 Contoh:

  • Pergilah kau, pergi dari hidupku
  • Terjebak ku dalam kepastian cinta
  • Telah mengakhiri hidup Romeo dan Juliet

7. Majas Retoris


Majas Retoris adalah sejenis majas yang mengandung tanya jawab, dimana jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut. Sebagai contoh:

  • Masih adahkah orang yang peduli sesama pada zaman seperti ini?
  • Inikah namannya cinta?
  • Apakah nasib kita dapat berubah bila malas?
  • Mobil apa yang rodanya empat?

8. Majas Klimaks

 

Majas klimaks adalah majas penegasan yang menggambarkan tentang suatu pemikiran atau hal secara runtut dari yang sederhana/kurang penting kemudian meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.

Contoh:

  • Pertama pasukan yang datang hanya sepuluh, kemudian seratus, kemudian lima ratus.
  • Generasi muda diharapkan dapat berguna untuk keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • Cinta itu buta, semuanya rela dikorbankan, harta, nyawapun dapat dipertaruhkan.

 9. Majas Antiklimaks


Adalah majas penegasan yang memaparkan tentang suatu pemikiran atau hal secara runtut dari yang kompleks/lebih penting kemudian menurun menjadi hal yang sederhana/kurang penting.

Contoh:

  • Kepada kepala sekolah, para guru, dan siswa SMAN Merdeka yang saya cintai.
  • Alhamdulillah, uang yang sudah terkumpul sekitar 5 lembar uang ratusan ribu, 20 lembar uang puluhan ribu, dan 100 uang ribuan.

10. Majas Apofasis

Majas Apofasis adalah majas penegas yang seolah-olah menyangkal apa yang telah ditegaskan. Majas ini bisa disebut majas preterisia.

Contoh:

  • Saya tak sanggup mengatakan ini, namun sebenarnya ayahandamu yang tercinta, telah melakukan penggelapan uang miliaran rupiah.
  • Tenang saja, saya tidak akan mengatakan siapa-siapa kalau kamu main hati dengannya.
  • Kalau aku boleh jujur, kamu memang tampan dan baik, tapi dengan berat hati aku katakan bahwa penampilan dalammu tidak sebaik penampilan luarmu

11. Majas Pleonasme


Majas Penegasan yang cara penegasannya dengan menambahkan keterangan pada pernyataan yang memang sudah jelas walaupun sebenarnya keterangan tersebut tidak diperlukan.

Contoh:

  • Kepada Kepala Sekolah harap naik ke atas podium sekarang.
(Naik sudah jelas ke atas, tidak mungkin naik ke bawah)
  • Dian maju ke depan untuk mengerjakan soal.
(Maju sudah jelas ke depan, tidak mungkin maju ke belakang, oleh karena itu kata 'ke depan' sebenarnya tidak diperlukan)

12. Majas Repetisi


Majas Repetisi adalah majas penegas yang mengulang kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.

Contoh:
  • Adikku tersayang, adikku tercinta
  • Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga, kesedihanmu adalah kesedihanku pula.

13. Majas Pararima 

adalah majas penegasan yang mengulan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

Contoh:

  • Membuatku bertanya-tanya, tentang teka-teki cintamu.
  • Para pendemo mulai kocar-kacir seperti domba tanpa pengembala.

14. Majas Polisidenton


Majas Polisidenton merupakan majas penegas yang menyebut benda atau kegiatan dengan menggunakan banyak kata penghubung.

Contoh:

  • Bangun tidur, kemudian aku mandi, lalu gosok gigi, setelah itu tidur lagi.
  • Setelah memanaskan air dan memasukkannya ke dalam bak mandi, kemudian ia pun segera mandi.

15. Majas Enskalamasio

Majas penegasan yang menggunakan kata seru di dalam penulisannya.

Contoh:
  • Aduh(!), Itu pasti sakit sekali
  • Astaga, dia bilang sudah biasa.
  • Wah, indah benar pemandangannya.

16. Majas Enumerasio


Majas penegasan yangan melukiskan beberapa peristwa membentuk satu kesatuan yang dituliskan satu per satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya terlihat jelas.

Contoh:

  • Dia datang dengan membawa sepucuk surat, ia berikan padaku, kemudian pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal
  • Kala surya tenggelam, kemudian tertelan kabut jingga, memberi silluet hitam pada pepohonan.

17. Majas Preterio


Majas Preterio adalah ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

Contoh:

  • Mencari sesuatu yang telah menghilang.
  • Kita bertengkar agar mempunyai alasan untuk bisa bersama
  • Kau pergi dariku, meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan
Nah, selain majas penegas,  masih beragam lagi gaya bahasa dalam sastra Indonesia,


  1. Majas Sindiran
  2. Majas Pertentangan
  3. Majas Perbandingan

Silahkan diklik bila ingin menambah pengetahuan sastra agan.
Labels:

Post a Comment

- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami

Refano Pradana

{google-plus#https://plus.google.com/u/0/112244076923112035800/} {pinterest#https://id.pinterest.com/apsdbgsmgs/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget