Neraca Percobaan
Neraca Percobaan adalah suatu yang berisi perkiraan-perkiraan buku besar serta penjumlahan-penjumlahan Debet dan Kredit perkiraan-perkiraan itu. Neraca Percobaan dibuat secara berkala, bisa 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan atau 1 tahun.
Tujuan dibuatnya Neraca Percobaan adalah untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah Debet
Neraca Percobaan adalah suatu yang berisi perkiraan-perkiraan buku besar serta penjumlahan-penjumlahan Debet dan Kredit perkiraan-perkiraan itu. Neraca Percobaan dibuat secara berkala, bisa 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan atau 1 tahun.
Tujuan dibuatnya Neraca Percobaan adalah untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah Debet
dengan jumlah Kredit pada Buku Besar. Apabila tidak seimbang antara jumlah Debet dengan jumlah Kredit pada Buku Besar, maka Buku Besar tersebut salah. Untuk mengetahui dari mana kesalahan yang ada pada Buku Besar, maka pertama-tama perlu ditelusuri Buku Jurnal, baru dapat diketahui kesalahannya.
1.
Salah menulis angka, misalnya Rp. 15.000 ditulis
Rp. 1.500
2.
Salah menulis keterangan/uraian, misalnya
membayar ditulis dibayar, Utang/Kewajiban ditulis Piutang/Kewajiban atau
sebaliknya.
3.
Salah memasukkan transaksi, misalnya seharusnya
dimasukkan di sebelah Debet, tetapi dimasukkan di sebelah Kredit atau sebaliknya.
4.
Tidak memasukkan perkiraan pasangannya, misal
seharusnya dimasukkan di sebelah Debet, tetapi dimasukkan di sebelah Kredit
atau sebaliknya.
5.
Salah memasukkan para Buku Pembukuan, misal
semestinya dimasukkan pada Buku Kas tetapi dimasukkan pada Buku Bank atau
sebaliknya.
6.
Salah memasukkan perkiraan pasangannya pada Buku
Pembukuan yang sesuai, misalnya:
Transaksi:
Mengambil uang di Bank
Buku Jurnal
Bank
Pada Kas
Tetapi terulis
Bank
Pada Kas
Tata cara mengerjakan Neraca Percobaan
Untuk mengetahui tata cara mengerjakan Neraca
Percobaan, maka terlebih dahulu perhatikan lajur-lajur Neraca Percobaan sebagai berikut :
Tata cara mengerjakan Neraca Percobaan, antara lain :
1.
Lajur 1 diisi nomor folio BB (Buku Besar), cara
penulisannya secara kronologis / berurutan
2.
Lajur 2 diisi nama perkiraan Buku Besar, contoh
:
·
Perkiraan Bank
·
Perkiraan Barang Dagangan
·
Perkiraan Inventaris
·
Perkiraan Piutang / Kewajiban
·
Dan seterusnya
3.
Lajur 3 diisi jumlah Debet yang ada pada
masing-masing perkiraan Buku Besar (tidak termasuk saldo akhir)
4.
Lajur 4 diisi jumlah Kredit yang ada pada
masing-masing perkiraan Buku Besar (tidak termasuk saldo akhir)
5.
Setelah nomor folio, nama perkiraan dan
penjumlahan (Debet dan Kredit) Buku Besar sudah dimasukkan seluruhnya pada
Neraca Percobaan, maka lajur 3 dan 4
dijumlahkan dan jumlahnya harus sama. Bila jumlah Debet dan Kredit sudah sama,
maka dapat dikatakan perkiraan- perkiraan Buku Besar sudah benar.
Contoh :
Perkiraan
Buku Besar CV. Biby Bimby, Surabaya pada tahun 2013 tercatat sebagai
berikut: No. Folio : 1
Dari Keterangan BB di atas, jika dijumlahkan tiap-tiap perkiraan baik
sisi Debet maupun sisi Kredit adalah sebagai berikut :
1.
No. Folio 1 (Perkiraan Kas)
a.
Debet : 5.000.000 + 2.000.000 + 1.800.000 =
8.800.000
b.
Kredit : 3.000.000 + 200.000 + 1.500.000 +
500.000 = 5.200.000
2.
No. Folio 2 (Perkiraan inventaris)
a.
Debet : 3.000.000
b.
Kredit : 0
3.
No. Folio 3 (Perkiraan Beras )
a.
Debet = 3.000.000 + 6.000.000 = 9.000.000
b.
Kredit = 1.500.000 + 500.000 = 2.000.000
4.
No. Folio 4 (Perkiraan Rahayu Gresik )
a.
Debet = 2.000.000 + 3.800.000 = 5.800.000
b.
Kredit = 4.000.000 + 1.800.000 = 5.800.000
5.
No. Folio 5 (Perkiraan Ardan Gresik )
a.
Debet = 2.000.000 + 3.800.000 = 5.800.000
b.
Kredit = 4.000.000 + 1.800.000 = 5.800.000
6.
No. Folio 6 (Perkiraan Modal / Equitas)
a.
Debet = 11.050.000
b.
Kredit = 11.050.000
7.
No. Folio 7 (Perkiraan ongkos )
a.
Debet = 250.000
b.
Kredit = 250.000
8.
No. Folio 8 ( Perkiraan Prive )
a.
Debet = 500.000
b.
Kredit = 500.000
Hasil perkiraan tersebut dibukukan dalam Neraca Percobaan sebagai berikut :
Lihat
hasil akhirnya, samakan?
Neraca Saldo
Neraca Saldo adalah suatu daftar yang dipergunakan untuk mencatat selisih
antara jumlah Debet dan Kredit yang ada pada Neraca Percobaan.
Neraca Saldo dibuat setelah Neraca Percobaan disusun
Tata cara mengerjakan Neraca Saldo
a.
Saldo debet dibukukan pada sisi debet
b.
Saldo kredit dibukukan pada sisi kredit
1.
Lajur 1 diisi nomor folio BB (Buku Besar), cara
penulisannya secara kronologis / berurutan
2.
Lajur 2 diisi nama perkiraan Buku Besar
3.
Lajur 3 diisi jumlah Debet yang ada pada
masing-masing perkiraan Buku Besar
4.
Lajur 4 diisi jumlah Kredit yang ada pada
masing-masing perkiraan Buku Besar
5.
Lajur 5 diisi selisih dari Debet dan Kredit yang
ada di Neraca Percobaan, dimana jumlah Debet lebih besar dari Kredit
6.
Lajur 6 diisi selisih Debet dan Kredit yang ada
di Neraca Percobaan, dimana jumlah Kredit lebih besar dari Debet
Contoh :
Dari keterangan Neraca Percobaan tersebut, maka saldonya dapat dicari
dengan langkah berikut.
Folio 1 : 8.000.000 (Debet) – 5.200.000 (Kredit) = 2.800.000 (saldo debet yaitu
sisanya Debet)
Folio 2 : 3.000.000 ( Debet ) – 0
= 3.000.000 (saldo Debet)
Folio 3 : 4.300.000 (Debet ) – 2.000.000 = 2.300.000 (saldo Debet)
Folio 4 : 9.000.000 (Debet) – 3.000.000 = 6.000.000 (saldo Debet)
Folio 5 : 2.000.000 (Debet) – 5.800.000 (Kredit) = 3800.000 ( tidak perlu
min. Tinggal taruh saja di saldo Kredit karena Kredit > Debet)
Folio 6 : 0 (Debet) – 11.050.000 (Kredit) = 11.050.000 (Saldo Kredit)
Folio 7 : 250.000 (Debet) – 0 (Kredit) = 250.000 ( Saldo Debet )
Folio 8 : 500.000 (Debet) – 0
(Kredit) = 500.000 (Saldo Debet )
Dari
hasil perhitungan diatas jika dibukukan ke dalam Neraca Saldo adalah sebagai
berikut :
Terima kasih sudah berkunjung di website saya. Kalau artikelnya membantu tolong like dan subscribe (di pojok kanan atas dan samping terdapat beberapa ikon), kalau artikelnya kurang membantu tolong berikan saran yang baik, dilarang spam dan bertasbih kotor di website ini.
Post a Comment
- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami