Menara putih, Masjid al-umawi, Damaskus, disini nabi Isa turun diantara dua malaikat |
Hikmah diturunkannya Nabi Isa di akhir zaman untuk membunuh dajjal
Sebagian ulama
mencari hikmah diturunkannya Isa AS pada akhir zaman, bukan nabi yang lain.
Menurut mereka terdapat beberapa hikmah, yaitu :
1. Untuk
menolak anggapan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Isa AS. Lalu
Allah menjelaskan kebohongan mereka
beserta pemimpin mereka si Dajjal, sebagaimana dijelaskan dalam
pembicaraan terdahulu
2. Isa AS menjumpai keutamaan umat muhammad صلى الله عليه و سلم tercantum dalam Injil seperti firman
Allah ta‘ala dalam Al-Qur’an : “Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat, dan sifat-sifat mereka dalam Injil seperti
tanaman yang mengeluarkan, lalu tunas itu menjadikan tanaman
itu kuat lantas menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya.” (Al-Fath:
29).
Maka Isa berdo’a
kepada Allah agar dimasukkan ke dalam golongan mereka. Lalu Allah mengabulkan
doanya dan mengekalkan kehidupannya
hingga ia akan turun pada akhir zaman sebagai pembaharu terhadap urusan Islam.
Imam Malik Rahimahullah berkata, “Telah sampai berita kepadaku bahwa
orang-orang Nasrani apabila melihat para sahabat menaklukkan Syam, mereka
berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya mereka lebih baik daripada kaum Hawariyyun
menurut berita yang sampai kepada kami.” (Tafsir
Ibnu Katsir 1:343).
Dr. Muslih Abdul
Karim, dalam disertainya tentang Isa Al-Masih menyebutkan beberapa banyak
hikmah mengenai turunnya Isa As sebagai berikut :
Hikmah Pertama
Untuk menyanggah
pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuhnya. Allah akan
membongkar kebohongan mereka, dan sebaliknya Isa dan orang-orang muslim yang
akan menghabisi mereka.
Ketika menafsiri
surah an-Nisaa’ ayat 159, “Tidak ada
seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya,...” Ibnu Katsir mengomentari pendapat Ibnu Jarir ath-Thabari
tentang makna ayat ini bahwa tidak ada seorangpun dari ahli kitab setelah Isa AS turun ke bumi nanti yang tidak beriman kepadanya sebelum Isa AS meninggal.
Ibnu Katsir berkomentar, ‘Tidak diragukan lagi bahwa pendapat Ibnu Jahrir itu
betul, karena yang dimaksud dari susunan kalimat ayat itu adalah menetapkan
kesalahan klaim orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Isa AS dan
menyalibnya, dan pengakuan orang nasrani berseberangan dengan klaim orang-orang
Yahudi itu. Allah memberitahukan bahwa masalah sebenarnya tidaklah demikian.
Sebaliknya, Allah menyerukan seseorang dengan Isa AS dan orang inilah yang
mereka bunuh, sedang mereka tidak memastikan hal itu.”[1]
Di dalam hadits
riwayat Abu Umamah al-Bahili di atas terdapat dalil yang menunjukkan sanggahan
terhadap orang-orang Yahudi yang mengklaim telah membunuh Isa AS, dan
sebaliknya Isa AS dan orang-orang Islamlah yang akan membunuh mereka.
Sebagaimana disebutkan, “setelah selesai sholat, Isa AS berkata, ‘Bukalah
pintunya.’ Tiba-tiba di belakang pintu itu ada Dajjal bersama tujuh puluh ribu
orang Yahudi. Semuanya membawa pedang yang berhias dan berpakaian tebal. Ketika
Dajjal melihat Isa AS maka ia cepat-cepat menghilang diantara mereka, bagaikan
garam larut dalam air. Ia cepat-cepat lari. Isa berkata, ‘saya punya pukulan
yang tidak dapat kamu tandingi.’ Maka, Isa AS menemukan Dajjal di pintu Lud
sebelah timur dan membunuhnya. Kemudian Allah mengalahkan orang-orang yahudi.
Segala sesuatu yang dijadikan orang Yahudi sebagai tempat persembunyian, dijadikan
Allah dapat berbicara; baik batu, pohon, dinding, maupun binatang, kecuali
Gharqad (pohon berduri) yang tidak berkata karena pohon itu milik mereka.
Semuanya mengatakan, “Hai hamba Allah yang muslim, ini ada orang Yahudi.
Datanglah kemari dan bunuhlah dia...”
Di dalam hadits
Jabir yang diriwayatkan Ahmad dan Hakim disebutkan, “Kemudian Isa bin Maryam
turun pada dini hari dan berkata, Wahai manusia, mengapa kalian tidak keluar
mencari pembohong yang jahat itu...” Kalimat seterusnya adalah, “Maka ia mencarinya
lalu membunuhnya, sampai pohon dan batu pun memanggil-manggil, ‘Wahai ruh
Allah, ini ada orang Yahudi.’ Sehingga tidak ada seorang pun dari mereka yang
tidak dibunuh.”[2]
Hikmah kedua
Di antara hikmah
turunnya Isa AS ke bumi adalah menghilangkan fitnah yang ditimbulkan Dajjal
dengan membunuhnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nawas bin Sam’an dari
Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم sebagai
berikut :
berikut :
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya di bumi ini?” Beliau menjawab, “Bagaikan hujan ditiup angin, lain ia mendatangi orang-orang dan mengajak mereka, dan merekapun beriman dan mengikutinya, ia menyuruh langit menurunkan hujan dan bumi untuk menumbuhkan tetumbuhan, binatang ternak mereka yang keluar pagi hari, pada sorenya pulang dengan punuk yang lebih tinggi, susu yang penuh, perut memanjang. Kemudian ia mendatangi satu kaum dan mengajak mereka, tetapi mereka menolak, ia pun pergi meninggalkan mereka; kaum itupun kemudian tertimpa kekeringan, dan tidak punya harta sedikitpun. Kemudian ia melewati tanah kosong yang gundul lain ia berkata, “Keluarkan kekayaanmu!” Kekayaan bumi pun keluar mengikuti dajjal seperti kelompok lebah mengikuti lebah ratu yang memimpin mereka.
Kemudia Dajjal memanggil seorang pemuda yang penuh energik, lain dipotongnya menjadi dua bagian yang jauh terpisah antara satu dengan lainnya sejauh lemparan panah, lalu dipanggilnya, dan kedua bagian itu datang menyatu dengan wajah cemerlang sambil tertawa. Saat dia seperti itu, Allah mengutus Al-Masih Isa bin Maryam turun di menara putih disebelah timur Damaskus berpakaian dua potong; kedua tangannya berpegang pada sayap dua malaikat. Bila ia menunduk maka kepalanya meneteskan air, dan bila mengangkat kepalanya, maka kepalanya meneteskan butir-butir air yang berkilauan laksana mutiara. Setiap orang kafir yang mencium baunya pasti mati, dan napasnya mencapai batas sejauh mata memandang mata. Ia lalu mencari Dajjal hingga mendapatkannya di Bab Lud dan membunuhnya...”[3]
Hikmah ketiga
Turunnya Isa AS
ke bumi karena ajalnya sudah dekat, agar dapat dikubur di bumi karena setiap
makhluk yang terbuat dari tanah tidak akan mati kecuali di tanah. Allah
berfirman, “Dari tanah itukami ciptakan
kalian, dan kepadanyalah kami kembalikan, dan darinyalah Kami keluarkan kalian
sekali lagi.” (Thaha : 55)
Ketika menafsiri
firman Allah ta’ala, “Dan kepadanyalah kami kembalikan kalian”, Ar-Razi
mengatakan yang dimaksud dengan mengembalikan di sini ialah mengembalikan ke
kubur sebagai persemayaman setiap orang yang mati, kecuali orang yang diangkat
Allah ke langit. Orang yang mempunyai kondisi seperti itu, kemungkinan besar
akan dikembalikan lagi ke bumi setelah itu.”
Hikmah keempat
Diantara hikmah
turunnya Isa AS untuk membuktikan kebohongan orang-orang Yahudi yang mengklaim
telah membunuh Isa AS. Sebaliknya, Isa AS nanti akan membunuh mereka, seperti
yang disebut dalam Hadits Abu Hurairah tentang turunnya Isa AS “... Kemudian ia menghancurkan salib, membunuh
babi dan membebaskan pajak nonmuslim”
Ibnu Hajar
mengatakan, “Maksudnya meruntuhkan agama Nasrani dengan menghancurkan salib dan
menggugurkan pengagungan terhadap Isa AS. Ia juga menyuruh membunuh babi
sebagai penegesan tentang haramnya makan daging babi, di samping celaan besar
kepada umat Nasrani yang mengaku mereka mengikuti jalan Isa AS, yang kemudian
menghalalkan babi dan berlebihan mencintai Isa.”
Isa AS kemudian
membawa ahli kitab masuk ke agama Islam. Tidak ada alternatif yang dapat
diterima kecuali masuk Islam atau dibunuh. Dengan demikian agama satu-satunya
adalah Islam, tidak ada orang kafir Dzimmi
yang harus membayar pajak karena mereka sudah tidak ada lagi.
Hikmah kelima
Setelah tahu
sifat Muhammad dan umatnya, Isa AS berdoa kepada Allah ta’ala agar
dijadikan salah seorang umat Muhammad. Maka ia turun ke bumi di akhir zaman dan
memperbaharui perkara Islam. Isa AS akan turun bersamaan waktunya dengan munculnya Dajjal, lalu Isa AS membunuhnya.
Hikmah keenam
Turunnya Isa AS
menunjukkan keistimewaannya berdasarkan sabda
Nabi Muhammad صلى الله عليه Ùˆ سلم, “Saya orang
yang paling dekat dengan Isa bin Maryam, karena tidak ada nabi antara aku dan
dia. “ Rasulullah saw adalah orang yang mempunyai kekhususan dan paling
dekat dengannya, karena Isa AS membawa berita bahwa akan datang seorang utusan
Allah setelah dia dan mengajak manusia untuk membenarkannnya dan mengikutinya.
Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika
Isa bin Maryam berkata, ‘Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepada kalian, membenarkan kitab yang turun sebelumku, yaitu Taurat dan memberi
kabar gembira dengan seorang rasul yang datang sesudahku yang namanya Ahmad
(Muhammad). Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata,
“ini adalah sihir yang nyata” (ash-shaff : 6)
[1] Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhlm, jld 1, halaman. 878.
[2]Ahmad, al-Musnad, jld. 3, hlm 367. Al-Hakim, al Mustadrak, Jld,
hlm. 540. Al-Haitsami, Majma’
az-Zawa’id, jld.7, hlm. 344
[3]Shahih Muslim syarh an-Nawawi,
kitab “al-Fitan wa Asyrat as-Sa’ah”, bab “Dzikr ad-Dajjal”,jld. 18, hlm. 168.
Musnad Ahmad, jld. 4, hlm. 182. Sunan Ibnu Majah,kitab “al-Fitan”, bab “Fitnah
ad-Dajjal”, jld.3, hlm. 1356-1359. Sunan Abu Dawud kitab “al-Mala”, bab “Khuruj
ad-Dajjal”, jld. 4, hlm. 117.
Terima kasih sudah berkunjung di blog saya. Kalau artikelnya membantu tolong like fanspage fb, follow twitter atau subscribe, Anda hanya memerlukan waktu kurang dari 2 menit untuk membuka sebuah artikel website ini, sedangkan saya perlu beberapa jam, bahkan berminggu-minggu untuk memposting satu artikel, kalau artikelnya kurang membantu tolong berikan saran yang baik, dilarang spam dan bertasbih kotor di website ini.
Post a Comment
- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami