Misteri Suku Dogon, Bintang Sirius, dan Astronomi

Suku Dogon merupakan nama dari salah satu kelompok suku kuno yang terletak di Afrika Barat Daya yang menempati wilayah plato tengah Mali. Dahulu mereka hanya dikenal sebagai salah satu penghuni benua Afrika, tapi pengetahuan mereka tentang kosmologi telah membuat peradaban mereka menjadi misteri. Saat ini telah terjadi perubahan yang signifikan terhadap cara hidup, kebudayaan dan kepercayaan orang Dogon.

Misteri Suku Dogon, Bintang Sirius, dan Astronomi
Beberapa orang dari suku Dogon mengambil bagian dalam suatu tarian ritual. Suku Dogon mengaku pernah dikunjungi oleh makhluk dari dunia lain.




Para pemrakasa teori tentang makhluk-makhluk dari dunia lain zaman dulu ini adalah penulis Swiss, Erich von Daniken dan penulis Inggris, Brinsley le Poer Trench, yang diluar kalangan paranormal lebih dikenal karena gelarnya sebagai Lord Clancarty

Kedua penulis ini paling aktif pada tahun 1960-an dan 1970-an, ketika ide-ide mereka diterima luas diantara banyak anggota publik.

Salah satu bukti paling mengesankan yang dikemukakan oleh para penulis ini adalah fakta bahwa Dogon, suku yang sebernarnya tak dikenal dari Mali di Afrika, mempunyai pengetahuan terperinci tentang sistem bintang Sirius. Khususnya mereka tahu bahwa bintang Sirius A yang kelihatan itu mempunyai bintang yang jauh lebih kecil, yang mengorbitnya dengan siklus 50 tahun bumi (sesungguhnya yang benar 50,04 tahun, yang berarti sangat amat mendekati).
Mereka juga menyatakan bahwa Yupiter punya empat bulan dan bahwa Bimasakti adalah suatu lingkaran bintang-bintang yang sangat luas. Mereka juga mempunyai pengetahuan astrologis lainnya, namun fakta-fakta ini adalah kunci karena bintang-bintang yang mereka sebutkan tidak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang, melainkan hanya mungkin dilihat dengan teleskop yang paling canggih.

“Dogon, suku yang sebernarnya tak dikenal dari Mali di Afrika, mempunyai pengetahuan terperinci tentang sistem bintang Sirius”

Ketika pengetahuan ini dikumpulkan oleh para ilmuwan yang sedang mempelajari  adat istiadat dan gaya hidup suku Dogon pada tahun 1930-an, hal itu dianggap sebagai suatu anomali yang misterius. Penjelasan yang diberikan oleh suku Dogon itu sendiri tentang bagaimana mereka mendapatkan pengetahuan mereka dituliskan sebagai laporan mitologis tentang dewa-dewa serta roh-roh.

Ketika dokumentasi tahun 1930-an dipelajari kembali, dan kasus Dogon dibuka kembali mengingat pengetahuan yang lebih modern tentang UFO dan semacam itu, fakta-faktanya terbukti agak berbeda. Suku Dogon tidaklah mengklaim telah mendapatkan pengetahuannya dari para dewa-dewa, melainkan dari suatu ras penempuh perjalanan yang telah mengunjungi negeri Dogon dari sebuah planet yang mengorbit Sirius B. Planet ini, demikian dikatakan suku Dogon, disebut Nyantolo, sedangkan makhluk-mahkluk yang datang dari sana disebut Nommo. Nommo biasanya disebut sebagai makhluk berekor panjang, agak seperti lumba-lumba. Nommo pernah datang ke wilayah suku Dogon, mendarat dekat danau Debo, dalam sebuah objek terbang besar berbentuk perahu bundar, yang bergemuruh menggelegar ketika terbang.

Harus diakui bahwa kepercayaan suku Dogon mencakup banyak bahan lain yang entah tidak dapat dibuktikan kebenarannya atau yang cukup jelas berhubungan dengan ilah-ilah mitologis. Akan tetapi, pengetahuan rinci tentang Sirius dan penjelasan tentang bagaimana suku Dogon mendapatkan pengetahuan seperti itu memberi kesan kunjungan-kunjungan makhluk dari dunia lain zaman dulu. Mereka sendiri tidak mempunyai penanggalan yang presisi tentang kunjungan Nommo, selain bahwa hal itu sudah lama sekali terjadi.

... Dogon, suku yang sebenarnya tidak dikenal dari Mali, di Afrika, mempunyai pengetahuan terperinci tentang sistem bintang Sirius.


Para kritikus mengemukakan bahwa sebagian fakta yang dikemukakan oleh von Daniken dan yang lainnya untuk mendukung teori-teori tentang kunjungan-kunjungan makhluk-makhluk dari dunia lain zaman dulu ini, sesungguhnya tidak benar. Lebih lanjut, pengakuan von Daniken sendiri sempat mengunjungi lokasi-lokasi kunci yang ternyata fiktif, ketika ternyata informasinya berasal dari berbagai foto dan laporan tertulis yang dikompilasikan oleh orang lain. Pernyataan-pernyataan tersebut melemahkan teori makhluk dari dunia lain zaman dulu dan publik mulai kehilangan minat, sebagaimana juga mereka yang menyelidiki semua laporan UFO modern.
Meskipun demikian kritik-kritik ini tidak terlalu melemahkan konsep dasar tentang kunjungan-kunjungan makhluk-makhluk dari dunia lain zaman dulu. Bukti sekarang yang para ahli  miliki memang.

Sirius  A (putih) dan B (biru)
Sirius  A (putih) dan B (biru), Entah bagaimana, suku Dogon telah mengakses pengetahuan Astronomi yang sangat canggih


Mengidentifikasikan bahwa ada lompatan-lompatan yang pasti dan sangat tiba-tiba dalam pengetahuan serta kemampuan teknologi pada titik tertentu dalam sejarah manusia. Teori makhluk dari dunia lain zaman dulu menurunkan lompatan-lompatan ini ke campur tangan penuh kebajikan dari makhluk-makhluk yang mengunjungi dari dunia lain. Ide-ide yang lebih konvensional memberi kesan-kesan bahwa kemunculan teknologi yang tiba-tiba itu entah lebih erat kaitannya dengan bukti yang hilang tentang perkembangan yang lamban atau ada peran kegeniusan manusia yang terlupakan.

Labels:

Post a Comment

- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami

Refano Pradana

{google-plus#https://plus.google.com/u/0/112244076923112035800/} {pinterest#https://id.pinterest.com/apsdbgsmgs/}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget