Apa itu Tawassul?
Tawassul sendiri memiliki banyak 
penafsiran, baik dalam memahami atau mengamalkan. Tidak jarang kita 
mendengar tuduhan-tuduhan yang memusyirikkan, padahal sudahkah kita 
mengetahui dalil-dalil tawassul dari Hadis maupun al-Qur’an, bahwa tawassul merupakan metode bagi orang yang beriman. Menurut al-Hafizh al-Abdari, tawassul adalah memohon datangnya manfaat atau terhindarnya bahaya kepada Allah dengan menyebut nama nabi atau wali untuk memuliakan.
Munculnya ide tawassul dalam berdoa bermula dari ayat yang artinya,
“jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yanh khusyu’.” (QS. Al-Baqoroh: 45).
Dalam ayat lain Allah SWT juga menyebutkan, “... dan carilah
 jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah: 35). Ayat ini 
memerintahkan untuk mencari segala cara yang dapat untuk mendekatkan 
diri kepada Allah. Artinya carilah sebab-sebab itu dan kerjakanlah 
sebab-sebab itu maka Allah SWT akan mewujudkan akibatnya.
Allah telah menjadikan tawassul dengan
 para nabi dan wali sebagai salah satu sebab dipenuhinya permohonan 
hamba, meskipun Allah maha kuasa untuk mewujudkan akibat tanpa 
sebab-sebab tersebut. Oleh karena itu, kita diperkenankan untuk bertawassul dengan menyisipkan para nabi dan wali dengan harapan agar permohonan kita dikabulkan oleh Allah. Yang perlu dipahami, tawassul bukan berarti memohon kepada orang yang dijadikan sebagai sarana tawassul untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan kita. Namun, tujuan tawassul 
 adalah sebagai salah satu langkah mendekatkan diri kepada Allah melalui
 perentara mereka yang merupakan orang-orang yang dekat dengan Allah.
Sebenarnya bertawassul memiliki
 tatacara. Di sinilah sering terjadi kesalahan, terutama kalangan awam 
yang kurang mencicipi pendidikan keagamaan. Hal ini menjadikan sasaran 
empuk bagi kalangan luar Aswaja. Sebenarnya simpel saja, tawassul itu
 tak ubahnya berobat ke dokter. Dokter sebagai perantara untuk mengobati
 penyakit, tetapi kita tetap harus berkeyakinan bahwa semua dari Allah 
SWT sebagaimana yang sudah dijelaskan. Untuk perkataan mungkin saja bisa
 berbunyi, “Dokter, tolong obatilah aku supaya aku cepat sembuh!” atau 
“Kyai, saya minta ilmu yang bermanfaat dan barokah!” tapi dalam hati 
tetap dalam keyakinan bahwa semua datang dari Allah SWT.
Tawassul adalah sebab yang dilegalkan oleh syara’ sebagai sarana dikabulkannya permohonan seorang hamba. Tawassul dengan para nabi atau wali dibolehkan baik disaat mereka masih hidup atau mereka sudah meninggal, karena dalam ber-tawassul meninjau
 amal baik orang tersebut, bukan hidup matinya. Para nabi dan wali tidak
 lain hanyalah sebab dikabulkannya permohonan hamba karena kemuliaan dan
 ketinggian derajat mereka.
Ketika seorang nabi atau wali masih 
hidup, Allah yang mengabulkan permohonan hamba. Demikianlah setelah 
mereka meninggal, Allah juga yang mengabulkan permohonan hamba yang ber- tawassul dengan
 mereka, bukan nabi atau wali sendiri yang mengabulkan. Sebagaimana 
seorang yang sakit pergi ke dokter dan meminum obat agar diberi 
kesembuhan oleh Allah, dia tetap harus berkeyakinan pencipta kesembuhan 
adalah Allah, sedangkan obat hanyalah sebab kesembuhan.
Syaikh Majdi Ghassan Ma’ruf al Husaini, seorang ulama Aswaja dari Lebanon ketika ditanya oleh seseorang, “Mengapa kalian ber-istighosah dengan
 mengucapkan ‘Ya Muhammad’. Ucapkan saja ‘Ya Allah”, tanpa perantara!”. 
Beliau balik bertanya, “kalau Anda sakit kepala apa yang akan Anda 
lakukan?” Ia menjawab: “Saya minum dua tablet obat sakit kepala”. Beliau
 berkata: “Mengapa Anda melakukan itu? Mengapa Anda membuat perantara 
untuk kesembuhan antara Anda dengan Allah? Bukankah Allah maha 
penyembuh?” orang tersebut terdiam seribu kata.
Jadi, jika obat adalah contoh sabab ‘adi ( sebab-sebab alamiah) dan tawassul adalah
 sebab syar’i (sebab-sebab yang diperkenankan syara’), maka berdoa 
dengan mengucapkan nama-nama nabi ataupun wali tidak ada bedanya dan 
buat apa diperdebatkan, tentunya semua itu boleh-boleh saja sebagaimana 
cerita diatas.
 


Post a Comment
- Comment dilarang spam-menyebarkan link
- Untuk mendapatkan backlink berkomentarlah menggunakan gmail / openid
- Dilarang komentar 'dewasa'
-Sharing is Caring. Jangan lupa like fanpage kami